Warisan India di Indonesia
Warisan agama Hindu yang masih tersisa di beberapa tempat di Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan, adalah bukti-buktinya.[7] Kisah epos Mahabharata dan kisah klasik Ramayana telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari banyak orang Indonesia. Banyak nama orang Indonesia yang menggunakan nama-nama India atau Hindu, meskipun tidak berarti bahwa mereka beragama Hindu. Nama-nama seperti "Yudhistira Adi Nugraha", "Bimo Nugroho", "Susilo Bambang Yudhoyono", semuanya mencerminkan pengaruh India yang sangat kuat di Indonesia.
Selain itu di beberapa tempat, tampak sisa-sisa keturunan masyarakat India yang telah berbaur dengan masyarakat Indonesia. Nama-nama keluarga (merga) di kalangan masyarakat Batak Karo, seperti Brahmana dan Gurusinga yang tampaknya berasal dari nama-nama India, menunjukkan warisan tersebut.
Di Jakarta terdapat daerah yang dinamai Pekojan di Jakarta Kota, dan Koja di Jakarta Utara. Kedua daerah ini dulunya adalah pemukiman orang-orang India Muslim yang disebut juga orang Khoja. Mereka umumnya berasal dari daerah Cutch, Kathiawar dan Gujarat. Mereka berasal dari kasta Ksatria. Pada abad ke-14, komunitas ini mengalami perubahan besar ketika seorang mubaligh Persia, Pir Sadruddin, menyebarkan agama Islam di antara mereka dan memberikan kepada mereka nama "Khwaja", dan dari kata ini diperoleh kata "khoja" atau "koja". "Khawaja" sendiri berarti "guru, orang yang dihormati dan cukup berada".[8]
Pengaruh India di Masakan Indonesia
Pengaruh India terhadap masakan Nusantara, dapat ditelusuri lewat hubungan antara Kesultanan Mughal di India dengan Aceh, sekitar abad 15 hingga abad 16.[9] Beberapa pengaruh Mughal diduga dapat ditemukan dalam masakan yang pedas dan bersantan. Terdapat dua pendapat berbeda soal asal usul rasa pedas ini. Pertama, sumber pedas disebutkan berasal dari cabai yang dibawa oleh bangsa Portugis ke Mughal, hingga sampai ke Nusantara. Kedua, orang India sebenarnya sudah mengenal cabai, jauh sebelum orang Portugis datang.
Masakan Indonesia dengan pengaruh India, diduga terdapat dalam megana atau cacahan sayur nangka, yang masih bisa ditemui di daerah Pekalongan, Wonosobo, dan Temanggung.[9] Masakan ini berada di wilayah-wilayah yang merupakan bekas daerah kerajaan Hindu awal di Jawa, yaitu Kalingga.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Warna Kulit di India
India adalah negara yang terkenal dengan keragaman budayanya, dan ini termasuk perbedaan warna kulit di antara penduduknya. Fenomena popularitas film Bollywood dan selebriti India yang memiliki paras menawan serta kulit putih sering kali menimbulkan pertanyaan, terutama dari masyarakat Indonesia, tentang mengapa aktor dan aktris Bollywood tampak seperti mix Eropa. Untuk memahami fenomena ini, penting untuk mengeksplorasi asal-usul ras dan faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan warna kulit di India.
Popularitas Film dan Selebriti Bollywood
Industri film Bollywood terkenal dengan bintang-bintang yang memiliki paras menawan dan sering kali berkulit lebih terang. Aktor dan aktris seperti Shah Rukh Khan, Aishwarya Rai, dan Hrithik Roshan adalah contoh selebriti Bollywood yang memiliki daya tarik fisik yang luar biasa.
Penampilan mereka yang cenderung lebih cerah sering kali dianggap sebagai standar kecantikan di India, sehingga menimbulkan pertanyaan mengapa banyak bintang Bollywood memiliki kulit yang lebih terang.
Asal Ras Orang India Utara dan Barat Laut
Sejarah dan asal-usul ras di India memainkan peran penting dalam variasi warna kulit. Penduduk India Utara dan Barat Laut cenderung memiliki kulit yang lebih terang dibandingkan dengan wilayah lain di India.
Hal ini dapat ditelusuri kembali ke migrasi Indo-Arya yang datang ke India sekitar 1500 SM. Orang-orang Indo-Arya, yang berasal dari wilayah yang sekarang dikenal sebagai Iran dan wilayah sekitarnya, membawa gen yang mempengaruhi warna kulit lebih terang.
Selain itu, wilayah Utara dan Barat Laut India memiliki iklim yang berbeda dibandingkan dengan wilayah Selatan. Iklim yang lebih dingin di Utara mengurangi kebutuhan tubuh untuk memproduksi melanin dalam jumlah besar sebagai perlindungan terhadap sinar matahari, sehingga kulit cenderung lebih terang.
Asal Ras Orang India Britania
Ketika India menjadi koloni Britania pada abad ke-18 dan ke-19, interaksi antara penduduk lokal dan bangsa Eropa semakin intensif. Perkawinan campur antara penduduk lokal dan bangsa Eropa menghasilkan generasi dengan fitur fisik yang beragam, termasuk kulit yang lebih terang dan fitur wajah yang lebih menyerupai orang Eropa. Fenomena ini juga berkontribusi pada keragaman warna kulit di India.
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Tidak banyak negeri yang berwarna-warni seperti India. Merah, putih, dan oranye selalu menjadi warna Hinduisme yang menonjol dan dipakai secara teratur (terutama pada upacara keagamaan) di India selama lebih dari 2000 tahun. Tentu saja warna-warninya lebih dari tiga warna itu saja dan saya akan memberitahu Anda seputar hal ini…
Merah melambangkan kemurnian dan karenanya menjadi warna favorit busana pengantin wanita. Merah juga merupakan warna yang terkait dengan Durga, salah satu dewi yang paling disegani dalam mitologi Hindu. Gambarannya yang menakutkan itu antara lain muncul dari lidahnya yang merah dan kedua matanya yang nyaris merah total. Di India belahan selatan, merah merupakan warna kekerasan dan kekacauan.
kaum wanita duduk-duduk di tepi sungai Gangga, Varanasi
Putih merupakan warna yang mudah diterima pada pemakaman dan upacara-upacara yang terkait dengan kematian. (Saya pikir, warna ini jauh lebih baik daripada hitam.) Ini pun merupakan satu-satunya warna yang boleh dikenakan oleh para janda. Putih juga diterima secara luas (bukan hanya di India) sebagai warna kedamaian dan kemurnian.
potret seorang pria berbaju putih
Oranye adalah warna yang paling dominan di India. Warna oranye pada bendera India melambangkan keberanian dan pengorbanan. Menurut orang-orang Hindu, oranye melambangkan “cakra suci”. Cakra merupakan konsep yang berasal dari teks-teks agama Hindu.
pria-pria berbaju oranye di Varanasi sedang berjalan pulang dari sungai Gangga
Biru [muda] merupakan warna langit dan laut menurut indera penglihatan kita. Di India, warna biru ini terkait dengan dewa Krishna, salah satu dewa yang paling digemari di India. Yang paling terkenal dengan warna birunya di India adalah kota Jodhpur (terkenal dengan julukan “Kota Biru” atau “Kota Mentari”). Rumah-rumah berwarna biru berderetan. Kota ini berada di padang pasir Thar, yang bahkan membuatnya lebih mengesankan.
kain biru pada sebuah pasar di Gangtok
Hijau melambangkan panen, awal yang baru, dan kebahagiaan. Ini juga melambangkan alam dan karenanya merupakan perwujudan dari Tuhan itu sendiri. Hijau juga merupakan warna favorit orang-orang Islam, yang jumlahnya cukup besar di India.
seorang wanita berbusana Sari berwarna hijau di Varanasi
Kuning melambangkan kesucian dan merupakan unsur herbal mendasar untuk perawatan [kulit] tubuh dan wajah wanita India. Ini mengingatkan saya pada kari (curry).
bedak kari kuning pada sebuah pasar di Kolkata
Di India, hitam itu mengacu pada kenistaan dan hal-hal negatif lainnya. Warna ini melambangkan kemarahan dan kegelapan, serta terkait dengan kematian, kemandulan, dan ketiadaan energi. Warna ini digunakan sebagai reperesentasi dari setan dan untuk menangkal setan.
gagak-gagak hitam di depan balai penyembelihan di New Delhi
——- * Terjemahan dari Nina Maier, “The Colors of India”
diterjemahkan oleh Ma Sang Ji
Di era yang sudah sangat modern ini, berkembang suatu standar kecantikan yang telah menjadi patokan bagi seluruh manusia di permukaan bumi ini untuk menilai apakah mereka termasuk golongan orang yang cantik atau tidak.
Standar kecantikan yang telah berkembang itu tidak jauh dari kata langsing, berkulit putih, dan tinggi. Selain itu, hal yang sangat didambakan oleh banyak orang adalah kulit putih.
Di India, baik laki-laki maupun perempuan sangat amat mendambakan kulit putih. Sudah menjadi suatu tren di negara Bollywood ini bahwa seseorang yang berkulit putih akan jauh lebih menarik dibandingkan yang berkulit gelap.
BACA JUGA: 5 Rekomendasi Channel Mukbang India, Bikin Laper!
Menurut survei yang dilakukan oleh salah satu channel YouTube Asian Boss, orang India akan memilih orang yang memiliki kulit putih ketika membicarakan tentang pernikahan.
Adanya obsesi orang-orang di India terhadap kulit putih ini disebabkan oleh beberapa faktor. Yuk, simak satu per satu di bawah ini.
Penggambaran yang beredar di berbagai macam media di India seperti televisi yang menayangkan tayangan superhero yang selalu diperankan oleh orang-orang berkulit putih.
Selain itu, yang selalu muncul di permukaan media adalah iklan mengenai produk yang bisa memutihkan badan mereka, sehingga, pikiran mereka telah di-brainwash untuk membeli produk tersebut agar bisa mendapatkan kulit putih.
Banyak orang di India yang kemudian berpikir memiliki kulit putih akan dianggap menjadi orang yang lebih keren dan menarik. Oleh sebab itu, mereka akan melakukan segala cara untuk mendapatkan kulit putih tersebut.
BACA JUGA: 4 Festival di India yang Sering Muncul dalam Film Bollywood
Mengapa Warna Kulit Manusia Berbeda?
Setelah mengenal berbagai macam ras di dunia yang memiliki warna kulit berbeda, sekarang kita masuk dalam pembahasan mengapa warna kulit manusia. Kira-kira kenapa ya, Grameds? Ada yang tahu?
Benar. Ada berbagai faktor yang menyebabkan warna kulit manusia berbeda. Pertama, karena perbedaan jumlah melanin yang dihasilkan. Orang yang memiliki melanin yang sedikit cenderung memiliki warna kulit putih, sementara orang dengan jumlah melanin yang banyak cenderung memiliki warna kulit hitam.
Kedua, lingkungan. Kondisi lingkungan yang sedikit terkena paparan sinar cenderung memiliki kulit yang berwarna terang. Ketiga, faktor genetik. Untuk faktor ketiga ini merupakan faktor yang cukup berpengaruh besar bahkan mempengaruhi factor pertama, yaitu jumlah produksi melanin. Peran faktor ras juga ikut terlibat dalam faktor genetik.
Golongan IV untuk Warna Kulit Cokelat
Jenis kulit ini bisa dinamai dengan warna kulit cokelat sedang atau medium brown. Banyak dari orang yang memiliki warna kulit cokelat ini disertai mata berwarna cokelat tua dan warna rambut yang gelap. Grameds akan banyak menemui orang dengan jenis kulit ini pada orang-orang di beberapa bagian Mediteran (Spanyol, Perancis, Monako, Italia, Yunani, dan Malta), Timur Tengah, Asia Selatan, dan beberapa di Asia Tenggara.
Golongan ini memiliki jumlah melanin yang lebih banyak dibandingkan golongan I, II, dan III. Sehingga golongan kulit IV relatif lebih aman dari resiko kanker kulit akibat paparan sinar matahari. Apabila terkena sinar UV matahari, warna kulit jenis ini bisa saja berubah menjadi cokelat yang lebih gelap. Namun demikian, efek adanya bintik-bintik dan terbakar tidak terjadi.
Golongan II untuk Kulit Warna Putih
Orang-orang dengan warna kulit putih dapat dilihat pada orang-orang Eropa pada umumnya dan Afrika Utara seperti Mesir, Tunisia, Aljazair, dan sebagainya. Ciri-ciri fisik selain kulit adalah memiliki warna mata biru, hijau, dan abu-abu. Rambut alami mereka berwarna pirang.
Sama halnya seperti golongan kulit I, kulit jenis ini memproduksi melanin jenis pheomelanin yang tidak dapat melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet matahari. Mereka memiliki resiko terserang kanker kulit lebih tinggi dibandingkan orang-orang yang memiliki jenis kulit lainnya.
Orang-orang yang disertai warna kulit putih memiliki kulit yang mudah terbakar dan sulit berubah menjadi warna cokelat jika terkena paparan sinar matahari. Namun demikian, warna kulit putih ini tetap bisa menjadi cokelat meskipun sangat sulit.
Masifnya Fenomena Body Bleaching
Body bleaching merupakan cara yang dilakukan oleh banyak orang yang ingin mendapatkan kulit putih dengan cara yang instan. Body bleaching ini banyak dikemas ke dalam bentuk krim ataupun sabun.
Di India sendiri, industri body bleaching berkembang dengan sangat masif. Sekitar 60-70% remaja di India pernah melakukan yang namanya body bleaching.
Bahkan, terdapat salah satu brand paling terkenal di India yang bisa memberikan mereka kulit putih secara instan. Hal ini tentu menarik banyak minat orang-orang di negara tersebut untuk membeli agar bisa mendapatkan kulit putih.
Tingginya angka penduduk yang melakukan body bleaching ini menandakan kurangnya kesadaran mereka akan bahayanya produk-produk pemutih secara instan yang telah beredar di pasar.
Hal ini dipengaruhi oleh lingkungan sekitar mereka yang mendorong mereka untuk berkulit putih dan mengatakan bahwa jika tidak memiliki kulit putih, mereka tidak akan bisa menikah.
BACA JUGA: Taj Mahal, Inilah 7 Fakta Menarik tentang India
Tempat ibadah masyarakat India-Indonesia
Di bawah ini adalah tempat-tempat ibadah masyarakat India-Indonesia khususnya yang beragama Hindu dan Sikh.
aktivis Yayasan Patimadora Banda Aceh, melaporkan dari New Delhi
INDIA sering diagungkan dan dikenang sebagai negara penuh warna. Sebagai pendatang, saya sering takjub memperhatikan berbagai warna yang dengan mudah kita jumpai di jalanan, bangunan, pertokoan, aksesori, bahkan di berbagai halaman buku cerita rakyat kuno.
Aneka warna yang mencolok juga dengan mudah kita jumpai di tempat-tempat umum, tempat bertemunya pria dan perempuan cantik yang berpakaian khas India dalam berbagai warna. Ini pemandangan tak umum, pakaian tradisional dikenakan sebagai pakai sehari-hari. Lengkap dengan aksesori yang warna-warni. Bahkan warna-warna tertentu mendominasi upacara-upacara tradisi, antara lain, merah dan oranye yang membara merupakan warna yang sering ditampilkan dalam perlengkapan baju pengantin.
Saya sempat tanpa sengaja menyaksikan upacara tradisional ‘ijab’ pengantin di sebuah pagoda. Saya bertanya kepada seorang antropolog tentang makna dari warna merah yang dominan dalam acara tersebut. Menurutnya, “Merah itu simbol dari kedinamisan dan bahkan dapat secara konstan menghipnotis orang yang hadir dalam acara tersebut, sehingga acara berkesan sakral.”
Ada filosofis di balik warna itu, seperti disampaikan tokoh adat yang sempat menemani saya dalam suatu kenduri pengantin ala India. Katanya, warna merah juga berarti kesucian. Ini seperti simbol “kesatuan” antara dua orang seperti yang terlihat dari pernikahan, di mana pengantin wanita yang dihiasi warna cemerlang merah berupa tikka merah (titik di dahi) setelah pernikahan itu sebagai tanda komitmennya. “It is perhaps easy to see why red also symbolizes fertility and prosperity,” jawab tokoh adat itu lagi.
Atas jawabannya itu saya berkomentar nakal, “Oh apakah itu sebab jumlah penduduk India membengkak hingga miliaran?” Tokoh adat itu tertawa terbahak.
Sementara Warna hitam punya konotasi yang berkaitan degan kehidupan sebagai kurangnya keinginan, jahat, negatif, dan inersia. Warna hitam juga sering digunakan oleh orang tua India pada zaman baheula untuk menangkal setan yang mengganggu bayi dengan cara menempelkan ‘pini’ warna hitam di daku atau sekitar telinga.
Ketika saya tanyakan kepada seorang fasilitatornya (mereka menyebutnya sebagai ‘Om Shanti’) tentang kenapa warna kostum putih, ternyata warna putih itu sebagai simbol kebersamaan, pluralisme, kesucian, dan perdamaian. Namun demikian, warna putih juga biasanya juga bisa dikonotasikan sebagai kemuraman. Maka orang India akan mengenakan baju atau kain warna putih untuk upacara-upacara tradisi pemakaman (funerals) atau upacara kematian.
* Bila Anda punya informasi menarik, kirimkan naskah dan fotonya serta identitas Anda ke email: [email protected]
Golongan III untuk Warna Kulit Cokelat Terang
Warna kulit cokelat terang ini memiliki warna mendekati beige, yakni cokelat yang sangat terang. Warna rambut mereka rata-rata pirang gelap atau cokelat muda. Warna mata mereka merah kecokelatan atau cokelat muda. Grameds dapat menemui warna kulit ini pada orang-orang Asia pada umumnya.
Pada banyak penjelasan medis, kulit jenis ini memiliki resiko yang cukup tinggi untuk terserang kanker kulit jika terpapar sinar ultraviolet, sama halnya seperti warna kulit putih pucat dan warna kulit putih. Jika terpapar sinar ultraviolet matahari, kulit ini jenis ini dapat berubah menjadi cokelat tua, berbintik, atau terbakar.
Golongan I untuk Warna Kulit Putih Pucat
Golongan warna kulit putih pucat atau warna kulit ivory ini seringkali diklasifikasikan untuk warna kulit orang-orang ras Kaukosid. Orang-orang Kaukasian rata-rata memiliki warna kulit putih yang pucat.
Ciri-ciri fisik penyerta lainnya adalah pada umumnya, mereka memiliki rambut berwarna merah atau pirang muda. Warna mata mereka bisa beragam antara biru muda, hijau muda, dan abu-abu muda. Warna kulit putih pucat pada umumnya dimiliki oleh penduduk asli benua Eropa dan Asia Timur Laut.
Pada wajah mereka rata-rata dapat ditemukan freckles atau bintik-bintik. Fitzpatrick mengungkapkan bahwa bintik-bintik tersebut terbentuk akibat paparan sinar matahari yang menyengat kulit. Mereka, orang-orang berkulit putih pucat, memiliki pigmen kulit melanin jenis pheomelanin.
Sayangnya pigmen jenis ini tidak dapat melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet (UV). Kondisi tersebut menstimulasi tubuh mereka untuk melakukan produksi melanin lebih banyak dari biasanya sehingga bintik-bintik tersebut muncul.
Orang-orang yang disertai warna kulit putih pucat memiliki kondisi kulit yang super sensitif terhadap sinar matahari. Kulit mereka akan selalu tampak terbakar jika terkena paparan sinar matahari. Namun demikian, warna kulit mereka tidak akan berubah warna menjadi cokelat meskipun sengatan matahari mengenai kulit mereka.