Divoltar Untuk Apa

Divoltar Untuk Apa

Kontraindikasi Divoltar

Beberapa kondisi yang harus menghindari penggunaan obat Divoltar, di antaranya:

Rekomendasi Obat Sejenis Divoltar

Ingin mendapatkan informasi terpercaya untuk bantu #JagaSehatmu? Segera download aplikasi KlikDokter dan gunakan fitur Tanya Dokter untuk konsultasi dengan dokter lebih mudah dan cepat!

obat antiinflamasi nonsteroid

Divoltar untuk ibu hamil dan menyusui

kategori C: studi klinis pada hewan menunjukkan risiko pada janin, namun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia.

peringatan menyusui: sebaiknya hindari penggunaan obat di saat masa menyusui (laktasi).

Divoltar merupakan obat yang termasuk pada golongan Nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID) yang berfungsi untuk mengatasi peradangan, nyeri, maupun demam.

Divoltar bekerja dengan cara memblok kerja enzim cyclooxygenase 1 dan 2 (COX) yang bisa membuat prostaglandin (PGE1) dan prostasiklin (PGI2), pemicu radang, nyeri, dan demam tidak terbentuk.

Divoltar biasanya digunakan untuk membantu meringankan nyeri sendi akibat rheumatoid arthritis, osteoarthritis, dan ankylosing spondylitis.

Adanya kandungan NSAID, menjadikan Divoltar sebagai terapi utama dalam mengatasi gangguan nyeri yang terjadi pada sistem saraf tepi, seperti migrain, nyeri sakit gigi, dan nyeri haid (dismenore).

Tidak hanya itu, sebagai obat antiradang, Divoltar juga bermanfaat untuk meringankan gejala radang tenggorokan.

Divoltar dengan dosis 50 mg, tersedia dalam bentuk tablet salut enterik. Bentuk tablet salut enterik ini dirancang khusus untuk orang dengan riwayat gangguan lambung, agar kandungan di dalam obat tidak mengiritasi ketika dicerna di dalam tubuh.

Artikel lainnya: 5 Cara Alami Meredakan Peradangan

Divoltar merupakan obat yang termasuk pada kategori antipiretik (penurun demam), antiinflamasi (antiradang) dan analgesik (meredakan nyeri).

Biasanya Divoltar diresepkan untuk mengobati masalah kesehatan berikut:

Dosis dan Aturan Pakai Divoltar

Berikut adalah aturan minum dan dosis penggunaan Divoltar:

Tujuan: meringankan tanda dan gejala osteoarthritis

Bentuk: tablet salut enterik

Tujuan: mengobati ankilosis spondilitis akut dan kronis

Bentuk: tablet salut enterik

Tujuan: meringankan gejala dan tanda dismenore

Bentuk: tablet salut enterik

Tujuan: meringankan tanda dan gejala rheumatoid arthritis

Bentuk: Tablet salut enterik

Tujuan: meringankan gejala migrain

Bentuk: tablet salut enterik

Peringatan dan Perhatian Penggunaan Obat Divoltar

Artikel lainnya: Ini Beberapa Jenis Vitamin yang Bisa Meredakan Nyeri Sendi

Kategori C: Studi klinis pada hewan menunjukkan risiko pada janin, namun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia.

Divoltar dapat digunakan jika manfaat yang didapat lebih besar dari resikonya. Namun, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter kamu sebelum mengonsumsi Divoltar saat hamil atau dalam masa program kehamilan.

Belum diketahui bahwa kandungan Divoltar dapat terekskresi keluar melalui air susu ibu, namun obat akan berdampak buruk jika tersalurkan ke bayi melalui ASI. Sebaiknya hindari penggunaan obat Divoltar pada ibu menyusui.

Rekomendasi Obat Sejenis Divoltar

Ingin mendapatkan informasi terpercaya untuk bantu #JagaSehatmu? Segera download aplikasi KlikDokter dan gunakan fitur Tanya Dokter untuk konsultasi dengan dokter lebih mudah dan cepat!

HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Memiliki riwayat penyakit atau faktor resiko gangguan kardiovaskular, hipertensi, retensi cairan, gagal jantung. Memiliki riwayat penyakit tukak lambung/usus, penyakit Crohn, gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal, asma, lansia, anak-anak, ibu hamil dan menyusui. Hipersensitif terhadap diklofenak.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Memiliki riwayat penyakit atau faktor resiko gangguan kardiovaskular, hipertensi, retensi cairan, gagal jantung. Memiliki riwayat penyakit tukak lambung/usus, penyakit Crohn, gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal, asma, lansia, anak-anak, ibu hamil dan menyusui. Hipersensitif terhadap diklofenak.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Memiliki riwayat penyakit atau faktor resiko gangguan kardiovaskular, hipertensi, retensi cairan, gagal jantung. Memiliki riwayat penyakit tukak lambung/usus, penyakit Crohn, gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal, asma, lansia, anak-anak, ibu hamil dan menyusui. Hipersensitif terhadap diklofenak.

Harga yang tertera untuk 1 strip isi 10 tabletFARMAKOLOGIDiclofenac adalah golongan obat non-steroid dengan aktivitas anti-inflamasi, analgesik, dan antipiretik. Aktivitas diclofenac dengan jalan menghambat enzim cyclooxgenase sehingga pembentukan prostaglandin terhambat.Penggunaan obat ini HARUS DENGAN RESEP DOKTER.

INFORMASI PADA KEMASAN

BPOM No :DKL 8811606915B1

- Dosis maksimal 100 mg per hari (dosis awal maksimal 150 mg sehari pada hari pertama) dalam dosis terbagi dan dengan durasi sesingkat mungkin.- Apabila berdasarkan penilaian dokter diperlukan dosis yang lebih tinggi, harus ada pertimbangan manfaat risiko dengan baik.

- Pengobatan akut dan kronis gejala-gejala artritis reumatoid, osteoartritis, spondilitis ankilosa dan spondilartritis.- Sindrom nyeri kolumna vertebralis.- Reumatik non-artikuler.- Serangan gout akut.

- Penderita yang hipersensitif terhadap diclofenac atau yang menderita asma, urtikaria, atau alergi pada pemberian aspirin atau AINS lain.- Penderita tukak lambung.- Ischaemic heart disease.- Peripheral arterial disease.- Cerebrovascular disease.

- Hati-hati penggunaan pada penderita dekompensasi jantung atau hipertensi, karena diclofenac dapat menyebabkan retensi cairan dan edema.- Hati-hati penggunaan selama kehamilan trimester akhir karena dapat menghambat kontraksi uterus dan menunda partus.- Pada wanita yang sedang menyusui, agar dipertimbangkan adanya efek samping meskipun jumlah yang terekskresi dalam air susu kecil.- Pada anak-anak efektivitas dan keamanannya belum diketahui dengan pasti.

- Penggunaan bersama aspirin akan menurunkan konsentrasi plasma dan AUC diclofenac.- Diclofenac meningkatkan konsentrasi plasma digoxin, methotrexate, cyclosporine dan lithium, sehingga meningkatkan toksisitasnya.- Diclofenac menurunkan aktivitas obat-obat diuretik.

Efek Samping : Efek samping yang umum terjadi seperti nyeri/kram perut, sakit kepala, retensi cairan, diare, nausea, konstipasi, flatulen, kelainan pada hasil uji hati, indigesti, tukak lambung, pusing, ruam, pruritis, dan tinitus. Peninggian enzim-enzim aminotransferase (SGOT, SGPT) hepatitis. Dalam kasus terbatas gangguan hematologi (trombositopenia, leukopenia, anemia, agranulositosis).

Komposisi : Tiap tablet salut enterik mengandung : Diclofenac sodium 50 mg

Cara Penyimpanan : Simpan pada suhu di bawah 30°C

Kemasan : 1 Strip @ 6 tablet salut enterik

Diproduksi Oleh : PT KALBE FARMA

Disclaimer : Hasil dapat bervariasi antara individu tergantung berbagai faktor seperti usia, genetik, pola hidup, dan lain sebaginya

Expired : Expired Min > 3 Bulan

Efek Samping Divoltar

Berikut efek samping yang dilaporkan terjadi setelah penggunaan Divoltar:

Jika kamu mengalami overdosis segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 atau segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.

Penggunaan obat secara berlebihan akan memberikan dampak yang buruk terhadap penggunanya. Berdasarkan laporkan kasus overdosis obat dengan kandungan natrium diklofenak, seperti Divoltar didapati bahwa pasien mengalami kondisi berikut:

Efek Samping Divoltar

Berikut efek samping yang dilaporkan terjadi setelah penggunaan Divoltar:

Jika kamu mengalami overdosis segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 atau segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.

Penggunaan obat secara berlebihan akan memberikan dampak yang buruk terhadap penggunanya. Berdasarkan laporkan kasus overdosis obat dengan kandungan natrium diklofenak, seperti Divoltar didapati bahwa pasien mengalami kondisi berikut:

Cara Menggunakan Divoltar

Artikel lainnya: Waspada, Ini Deretan Penyebab Nyeri Sendi yang Mesti Kamu Ketahui

Penyakit Terkait Divoltar

Penggunaan Divoltar 50 mg Tablet untuk wanita hamil

FDA di Amerika Serikat (setara dengan BPOM Indonesia) mengkategorikan Diclofenac kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.

Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat ini oleh ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.

Divoltar 50 mg Tablet (Diclofenac) tidak boleh diberikan pada wanita hamil terutama pada trimester akhir karena dapat menyebabkan penutupan dini duktus arteriosus.

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan Divoltar 50 mg Tablet harus sesuai dengan yang dianjurkan.

Bekerja sebagai antiinflamasi, analgesik, dan antipiretik melalui penghambatan prostaglandin dengan menghambat enzim cyclooxygenase

HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Memiliki riwayat penyakit atau faktor resiko gangguan kardiovaskular, hipertensi, retensi cairan, gagal jantung. Memiliki riwayat penyakit tukak lambung/usus, penyakit Crohn, gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal, asma, lansia, anak-anak, ibu hamil dan menyusui. Hipersensitif terhadap diklofenak.

obat antiinflamasi nonsteroid

Divoltar untuk ibu hamil dan menyusui

kategori C: studi klinis pada hewan menunjukkan risiko pada janin, namun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia.

peringatan menyusui: sebaiknya hindari penggunaan obat di saat masa menyusui (laktasi).

Divoltar merupakan obat yang termasuk pada golongan Nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID) yang berfungsi untuk mengatasi peradangan, nyeri, maupun demam.

Divoltar bekerja dengan cara memblok kerja enzim cyclooxygenase 1 dan 2 (COX) yang bisa membuat prostaglandin (PGE1) dan prostasiklin (PGI2), pemicu radang, nyeri, dan demam tidak terbentuk.

Divoltar biasanya digunakan untuk membantu meringankan nyeri sendi akibat rheumatoid arthritis, osteoarthritis, dan ankylosing spondylitis.

Adanya kandungan NSAID, menjadikan Divoltar sebagai terapi utama dalam mengatasi gangguan nyeri yang terjadi pada sistem saraf tepi, seperti migrain, nyeri sakit gigi, dan nyeri haid (dismenore).

Tidak hanya itu, sebagai obat antiradang, Divoltar juga bermanfaat untuk meringankan gejala radang tenggorokan.

Divoltar dengan dosis 50 mg, tersedia dalam bentuk tablet salut enterik. Bentuk tablet salut enterik ini dirancang khusus untuk orang dengan riwayat gangguan lambung, agar kandungan di dalam obat tidak mengiritasi ketika dicerna di dalam tubuh.

Artikel lainnya: 5 Cara Alami Meredakan Peradangan

Divoltar merupakan obat yang termasuk pada kategori antipiretik (penurun demam), antiinflamasi (antiradang) dan analgesik (meredakan nyeri).

Biasanya Divoltar diresepkan untuk mengobati masalah kesehatan berikut: